Rabu, 25 Oktober 2017

Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, MM. Tugas Perencanaan Pembelajaran. Judul Model Instruksional Design "ADDIE Model"

Oktober 25, 2017 0 Comments

Nama         : Nadya Nadziratul Ula
NIM           : 2015.82.0051
Kelas          : BSD Semester 5
Tugas         : Model Instruksional Desain “ADDIE MODEL”
Dosen         : Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, MM.

ADDIE Model
For many years now, educators and instructional designers alike have used the ADDIE Instructional Design (ID) method as a framework in designing and developing educational and training programs. “ADDIE” stands for Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate. This sequence, however, does not impose a strict linear progression through the steps. Educators, instructional designers and training developers find this approach very useful because having stages clearly defined facilitates implementation of effective training tools. As an ID model, Addie Model has found wide acceptance and use.


Most ID models are variations of the ADDIE model.
The concept of Instructional Design can be traced back to as early as the 1950s. But it wasn’t until 1975 that ADDIE was designed. Originally developed for the U.S. Army by the Centre for Educational Technology at Florida State University, ADDIE was later implemented across all branches of the U.S. Armed Forces.
The ADDIE model was based on an earlier ID model, the Five Step Approach, which had been developed by the U.S. Air Force. The ADDIE model retained this five-step feature, and included many sub-stages within each of the five broad phases. Due to the hierarchical structure of the steps, one had to complete the process in a linear fashion, completing one phase before starting the next.
Practitioners over the years have made several revisions in the stages of the original hierarchical version. This has made the model more interactive and dynamic. It was in the mid-1980s that the version similar to the current version appeared. Today, the influence of the ADDIE method can be seen on most ID models being used.

Addie: Stages

The Addie Model


Analisis
Menurut saya, Desain Pembelajaran Model ADDIE adalah salah satu proses pembelajaran yang bersifat interaktif dengan tahapan-tahapan dasar pembelajaran yang efektif, dinamis dan efisien. Model ADDIE (Analysis Design Development  Implementation Evaluations) berawal dari konsep Model Desain Instruksional dan Teori untuk Angkatan Darat AS
pada tahun 1950. Kemudian pada tahun 1975 dikembangkan lagi oleh Florida State University untuk digunakan pada semua Angkatan Bersenjata AS.
Praktisi pendidikan membuat beberapa revisi dan di pertengahan 1980-an muncullah model yang lebih interaktif dan dinamis dari aslinya. Model ini kemudian dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti strategi dan metode pembelajaran, media dan bahan ajar. Model ADDIE dapat menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan atau pembelajaran yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri dengan beberapa tahapan.
Tahapan Pengembangan Model ADDIE
Dan juga, desain pembelajaran model ADDIE membentuk siklus yang terdiri dari 5 tahapan yang terdiri dari: analisis (Analysis), desain (Design), pengembangan (Development), implementasi (Implementation) serta sevaluasi (Evaluation) , berikut ini adalah sedikt penjelasannya:
1.    Analisis (Analysis)
Addie Analysis
Desain tahap analisis berfokus pada target audiens. Pada tahap analisis, dilakukan pendefinisian permasalahan instruksional, tujuan instruksional, sasaran pembelajaran serta dilakukan identifikasi lingkungan pembelajaran dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.  Tahap Analisis umumnya membahas pertanyaan-pertanyaan berikut:
  1. Bagaimana latar belakang keseluruhan dari peserta didik seperti usia, pengalaman masa lalu, tingkat pengetahuan, minat, latar belakang budaya, dll?
  2. Apa yang siswa butuhkan untuk menyelesaikan pada akhir program pembelajaran atau apa kebutuhan siswa?
  3. Apa yang diinginkan siswa dari hasil pembelajaran? Apakah pengetahuan, keterampilan, sikap, perilaku dll?
  4. Apakah strategi pembelajaran yang digunakan untuk mereka cukup? aspek apa yang perlu ditambahkan, diklarifikasi dan diperbaiki?
  5. Apa fokus tujuan instruksional?
  6. Apakah lingkungan belajar kondusif atau tidak? Apa jenis lingkungan belajar lebih disukai?
  7. Apakah akan sumber daya baik itu teknis maupun dukungan sudah mencukupi?
2.    Desain (Design)
Addie Design
Tahap desain terkait dengan penentuan sasaran, instrumen penilaian, latihan, konten, dan analisis yang terkait materi pembelajaran, rencana pembelajaran dan pemilihan media. Fase desain dilakukan secara sistematis dan spesifik. Dalam tahap desain, yang ditanyakan adalah:
  1. Sumber media yang akan digunakan seperti Audio, Video dan Grafis. Apakah sumber tersebut dari pihak ketiga atau siswa membuat sendiri?
  2. Berbagai sumber dibutuhkan untuk menyelesaikan pembelajaran. Apa sumber cukup tersedia untuk menyelesaikan pembelajaran?
  3. Tingkat dan jenis kegiatan yang akan dihasilkan selama pembekajaran. Apakah terjadi kolaboratif, interaktif atau individu?
  4. Apa pendekatan atau cara apa yang akan diterapkan pada pembelajaran? Misalkan behavioris konstruktivis, dll.
  5. Berapa banyak waktu yang akan ditugaskan untuk setiap tugas dan bagaimana pembelajaran yang akan dilaksanakan (per pelajaran, bab, modul, dll,)?
  6. Apa saja keterampilan kognitif yang ditentukan bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran?
  7. Apakah guru memiliki cara untuk menentukan nilai-nilai yang telah dicapai oleh siswa? Apa metode untuk menentukan kompetensi yang diinginkan oleh siswa?
  8. Bagaimana mekanisme yang dirancang oleh Anda untuk mendapatkan umpan balik pada bahan ajar?
  9. Bagaimana merancang kegiatan pembelajaran sehingga menarik minat siswa? Anda akan memilih untuk variasi dalam pilihan pengiriman dan jenis media?
3.    Pengembangan (Development)
Addie Development
Dalam tahan pengembangan  dilakukan pembuatan dan penggabungan konten yang sudah dirancang pada tahapan desain. Pada fase ini dibuat storyboard, penulisan konten dan perancangan grafis yang diperlukan. Hal ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
  1. Apakah membuat bahan ajar sesuai jadwal?
  2. Apakah ada tim kerja di beberapa siswa? Apakah ada anggota yang bekerja secara efektif dalam sebuah tim?
  3. Apakah siswa berkontribusi sesuai kapasitasnya?
  4. Apakah bahan yang dihasilkan dimaksudkan untuk tugas siswa?
4. Implementasi (Implementation)
Addie Implementation
Fase ini, dibuat prosedur untuk pelatihan bagi peserta pelatihan dan instrukturnya/ fasilitator. Pelatihan bagi fasilitator meliputi materi kurikulum,hasil pembelajaran yang diharapkan, metode penyampaian dan prosedur pengujian. Aktivitas lain yang harus dilakukan pada fase ini meliputi penggandaan dan pendistribusian materi dan bahan pendukung lainnya, serta persiapan jika terjadi masalah teknis dan mendiskusikan rencana alternatif dengan siswa.
Beberapa contoh implementasi yang dapat ditentukan:
  1. Advis pada metode pilihan pencatatan data aktual dari pengalaman siswa saat berinteraksi dengan belajar.
  2. Apa tanggapan emosional yang diberikan oleh guru dan siswa selama pebelajaran?Apakah mereka benar-benar tertarik, bersemangat, kritis atau bertahan?
  3. Sebagai hasil pembelajaran, apakah guru melihat bahwa siswa dapat memahami topik dengan segera atau apakah mereka perlu bantuan?
  4. Bagaimana menangani setiap kesalahan yang mungkin terjadi selama pembelajaran. Apa reaksi guru ketika kegiatan untuk siswa tidak berjalan seperti yang direncanakan?
  5. Ketika masalah teknis dan lain muncul apakah guru memiliki strategi ‘cadangan’?
  6. Apakah implementasi untuk skala kecil atau skala besar?
  7. Ketika kelompok siswa mendapat materi, apakah mereka dapat bekerja secara mandiri atau memerlukan bimbingan?
5.    Evaluasi (Evaluations)
Addie Evaluation
Setiap tahap proses ADDIE melibatkan evaluasi formatif. Ini adalah multidimensional dan merupakan komponen penting dari proses ADDIE. Ini mengasumsikan bentuk evaluasi formatif dalam tahap pengembangan. Evaluasi dilakukan selama tahap implementasi dengan bantuan instruktur dan siswa. Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai, evaluasi sumatif dilakukan untuk perbaikan pembelajaran. Perancang seluruh tahap evaluasi harus memastikan apakah masalah yang relevan dengan program pelatihan diselesaikan dan apakah tujuan yang diinginkan terpenuhi.



Rabu, 18 Oktober 2017

Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, MM. Tugas Perencanaan Pembelajaran dan Pembelajaran PPKn SD. Judul Membuat Rancangan Pembelajaran Kurikulum Sesuai Dengan Permendikbud No.22 Tahun 2016

Oktober 18, 2017 6 Comments


Nama              : Nadya Nadziratul Ula
NIM                : 2015.82.0051
Kelas               : BSD Semester 5
Tugas              : Membuat Rancangan Pembelajaran Kurikulum  
  Sesuai Permendikbud No. 22 Tahun 2016
Dosen              : Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, MM.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TEMATIK

Satuan Pendidikan                                        : SD
Kelas/Semester                                              : II / 1
Tema                                                             : Keluargaku
Hari/Tanggal                                                 : Senin, 30 Agustus 2010
Alokasi waktu                                               : 2 x 30 menit
                                    (1 x pertemuan)
 
A.    KOMPETENSI INTI
KI 1                 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2                 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan   percaya      diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
KI 3                 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,        membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan  Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4                 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B.     STANDAR KOMPETENSI
1.      Pendidikan kewarganegaraan:
a.       Membiasakan hidup bergotong royong.
b.      Saling menolong sesama makhluk sosial.
2.      Bahasa Indonesia:
a.       Menceritakan tentang keluarga.
b.      Membaca cerita yang ada dibuku.
c.       Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak.
3.      Ilmu Pengetahuan Sosial :
a.       Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis

C.    INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.      Siswa mampu menyebutkan contoh hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong.
2.      Siswa mampu menyebutkan manfaat hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong.
3.      Siswa mampu membaca teks cerita dengan lafal dan intonasi yang tepat
4.      Siswa mampu menceritakan peristiwa penting dalam keluarga menggunakan kalimat atau kata-kata sendiri
5.      Siswa mampu membedakan tindakan yang mencerminkan sikap hidup rukun dan tidak rukun

D.    KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN
1.      Disiplin (Discipline)
2.      Tekun (Diligence)
3.      Tanggung Jawab (Responsibility)
4.      Ketelitian (Carefullness)
5.      Kerjasama (Cooperation)
6.      Toleransi (Tolerance)
7.      Percaya Diri (Confidence)
8.      Keberanian (Bravery)

E.     MATERI AJAR (MATERI POKOK)
PKN                : Hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
B INDO          : Membaca dan menyimpulkan isi teks pendek
IPS                  : Menceriakan peristiwa penting dalam keluarga
F.     Metode Pembelajaran
Pendekatan     : Scientific
Strategi            : Cooperative Learning
Teknik             : Example Non Example
Metode            : Ceramah, diskusi, tanya jawab, inkuiri, demonstrasi, dan
Penugasan
G.    Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
Pendahuluan
·         Mengajak semua siswa berdoa menurut agama da keyakinan masing-masing (untuk mewakili kegiatan pembelajaran).
·         Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.
·         Menginformasikan tema yang akan di belajarkan yaitu tentang “Keluargaku”

10 Menit
Inti
·         Siswa dibagi 3 kelompok
·         Siswa diberi bacaan berupa cerita pendek oleh guru.
·         Siswa membaca dan melengkapi cerita tersebut.
·         Guru menunjukkan contoh gambar yang mencerminkan sikap hidup rukun dan tidak rukun.
·         Siswa mengidentifikasi tentang gambar yang menunjukan contoh sikap hidup rukun dan tidak rukun
·         Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk memperagakan contoh hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
·         Perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk menceritakan peristiwa penting dalam keluarga yang berhubungan dengan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong.
·         Guru mengadakan kegiatan tanya jawab yang mengarah pada pemahaman siswa tentang manfaat hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong.
·         Siswa menceritakan dengan bahasa sendiri manfaat sikap hidup rukun di rumah, sekolah, dan masyarakat
35 Menit
Akhir
·         Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dimengerti
·         Siswa menerima soal akhir dari guru
·         Siswa mengerjakan soal akhir secara individual
·         Siswa bersama guru membahas soal akhir secara umum
·         Guru mengadakan refleksi tentang hasil belajar yaitu menanyakan kesan dan pesan dari siswa sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran berikutnya    
25 Menit






H.    SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
MEDIA
·         Cerita Pendek
·         Gambar sikap hidup rukun dan tidak rukun
·         Lembar kerja siswa
 SUMBER BELAJAR
·         Buku PKn kelas 2
·         Buku Bahasa Indonesia kelas 2
·         Buku Ilmu Pengetahuan Sosial kelas 2
I.       Penilaian
1.      lembar Pengamatan
No
Nama
Perkembangan *)
KET.
Minggu I
Minggu II
Minggu III

BT
MT
MB
SM
BT
MT
MB
SM
BT
MT
MB
SM
1
Nadya













2
Alif













3
Naufal













4
Adit













5
Baejin













6
Dst













Catatan : guru memberikan tanda (Ö) pada setiap kriteria sesuai dengan kinerja siswa.
2.      Lembar pengamatan Kegiatan Diskusi
No
Kriteria
Terlihat (Ö)
Belum Terlihat (Ö)
1
Keaktifan dalam berdiskusi


2
Kemampuan memberikan contoh-contoh aktivitas yang terkait


3
Kemampuan mengeluarkan pendapat




Mengetahui,                                                                                        Jakarta,....................20.....

Kepala Sekolah                                                                    Guru Kelas 2
SDN...........................


(..................................)                                                         (...................................)
NIP.                                                                                       NIP.