Nama
: Nadya Nadziratul Ula
NIM
: 2015.82.0051
Kelas
: BSD Semester 5
Tugas
: Model Instruksional Desain “ADDIE MODEL”
Dosen
: Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd,
MM.
ADDIE Model
For many years now, educators and instructional designers alike have used the
ADDIE Instructional Design (ID) method as a framework in designing and
developing educational and training programs. “ADDIE” stands for Analyze,
Design,
Develop,
Implement,
and Evaluate.
This sequence, however, does not impose a strict linear progression through the
steps. Educators, instructional designers and training developers find this
approach very useful because having stages clearly defined facilitates
implementation of effective training tools. As an ID model, Addie Model has
found wide acceptance and use.
Most ID models are variations of the
ADDIE model.
The concept of Instructional Design can be traced back to as early
as the 1950s. But it wasn’t until 1975 that ADDIE was designed. Originally
developed for the U.S. Army by the Centre for Educational Technology at Florida
State University, ADDIE was later implemented across all branches of the U.S.
Armed Forces.
The ADDIE model was based on an earlier ID model, the Five Step
Approach, which had been developed by the U.S. Air Force. The ADDIE model
retained this five-step feature, and included many sub-stages within each of
the five broad phases. Due to the hierarchical structure of the steps, one had
to complete the process in a linear fashion, completing one phase before
starting the next.
Practitioners over the years have made several revisions in the
stages of the original hierarchical version. This has made the model more interactive
and dynamic. It was in the mid-1980s that the version similar to the current
version appeared. Today, the influence of the ADDIE method can be seen on most
ID models being used.
Addie: Stages
Analisis
Menurut saya, Desain Pembelajaran Model ADDIE adalah salah
satu proses pembelajaran yang bersifat interaktif dengan tahapan-tahapan
dasar pembelajaran yang efektif, dinamis dan efisien. Model ADDIE (Analysis Design
Development Implementation Evaluations) berawal dari
konsep Model Desain Instruksional dan Teori untuk Angkatan Darat AS
pada tahun 1950. Kemudian pada tahun 1975 dikembangkan lagi oleh Florida State University untuk digunakan pada semua Angkatan Bersenjata AS.
pada tahun 1950. Kemudian pada tahun 1975 dikembangkan lagi oleh Florida State University untuk digunakan pada semua Angkatan Bersenjata AS.
Praktisi pendidikan membuat beberapa revisi dan di
pertengahan 1980-an muncullah model yang lebih interaktif dan dinamis dari
aslinya. Model ini kemudian dapat digunakan untuk berbagai macam
bentuk pengembangan produk seperti strategi
dan metode pembelajaran, media dan bahan ajar. Model ADDIE
dapat menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur
program pelatihan atau pembelajaran yang efektif, dinamis dan mendukung
kinerja pelatihan itu sendiri dengan beberapa tahapan.
Tahapan Pengembangan Model ADDIE
Dan juga, desain pembelajaran model ADDIE membentuk siklus yang terdiri
dari 5 tahapan yang terdiri dari: analisis (Analysis), desain (Design),
pengembangan (Development), implementasi (Implementation) serta sevaluasi
(Evaluation) , berikut ini adalah sedikt penjelasannya:
1. Analisis (Analysis)
Desain tahap analisis berfokus pada target audiens.
Pada tahap analisis, dilakukan pendefinisian permasalahan
instruksional, tujuan instruksional, sasaran pembelajaran
serta dilakukan identifikasi lingkungan pembelajaran dan pengetahuan
yang dimiliki oleh siswa. Tahap Analisis umumnya membahas pertanyaan-pertanyaan
berikut:
- Bagaimana latar belakang keseluruhan dari peserta didik seperti usia, pengalaman masa lalu, tingkat pengetahuan, minat, latar belakang budaya, dll?
- Apa yang siswa butuhkan untuk menyelesaikan pada akhir program pembelajaran atau apa kebutuhan siswa?
- Apa yang diinginkan siswa dari hasil pembelajaran? Apakah pengetahuan, keterampilan, sikap, perilaku dll?
- Apakah strategi pembelajaran yang digunakan untuk mereka cukup? aspek apa yang perlu ditambahkan, diklarifikasi dan diperbaiki?
- Apa fokus tujuan instruksional?
- Apakah lingkungan belajar kondusif atau tidak? Apa jenis lingkungan belajar lebih disukai?
- Apakah akan sumber daya baik itu teknis maupun dukungan sudah mencukupi?
2. Desain (Design)
Tahap desain terkait dengan penentuan sasaran, instrumen penilaian,
latihan, konten, dan analisis yang terkait materi pembelajaran, rencana
pembelajaran dan pemilihan media. Fase desain dilakukan secara sistematis
dan spesifik. Dalam tahap desain, yang ditanyakan adalah:
- Sumber media yang akan digunakan seperti Audio, Video dan Grafis. Apakah sumber tersebut dari pihak ketiga atau siswa membuat sendiri?
- Berbagai sumber dibutuhkan untuk menyelesaikan pembelajaran. Apa sumber cukup tersedia untuk menyelesaikan pembelajaran?
- Tingkat dan jenis kegiatan yang akan dihasilkan selama pembekajaran. Apakah terjadi kolaboratif, interaktif atau individu?
- Apa pendekatan atau cara apa yang akan diterapkan pada pembelajaran? Misalkan behavioris konstruktivis, dll.
- Berapa banyak waktu yang akan ditugaskan untuk setiap tugas dan bagaimana pembelajaran yang akan dilaksanakan (per pelajaran, bab, modul, dll,)?
- Apa saja keterampilan kognitif yang ditentukan bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran?
- Apakah guru memiliki cara untuk menentukan nilai-nilai yang telah dicapai oleh siswa? Apa metode untuk menentukan kompetensi yang diinginkan oleh siswa?
- Bagaimana mekanisme yang dirancang oleh Anda untuk mendapatkan umpan balik pada bahan ajar?
- Bagaimana merancang kegiatan pembelajaran sehingga menarik minat siswa? Anda akan memilih untuk variasi dalam pilihan pengiriman dan jenis media?
3. Pengembangan
(Development)
Dalam tahan pengembangan dilakukan pembuatan dan penggabungan
konten yang sudah dirancang pada tahapan desain. Pada fase ini dibuat
storyboard, penulisan konten dan perancangan grafis yang
diperlukan. Hal ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut:
- Apakah membuat bahan ajar sesuai jadwal?
- Apakah ada tim kerja di beberapa siswa? Apakah ada anggota yang bekerja secara efektif dalam sebuah tim?
- Apakah siswa berkontribusi sesuai kapasitasnya?
- Apakah bahan yang dihasilkan dimaksudkan untuk tugas siswa?
4. Implementasi (Implementation)
Fase ini, dibuat prosedur untuk pelatihan bagi peserta pelatihan
dan instrukturnya/ fasilitator. Pelatihan bagi fasilitator meliputi materi
kurikulum,hasil pembelajaran yang diharapkan, metode penyampaian dan
prosedur pengujian. Aktivitas lain yang harus dilakukan pada fase ini
meliputi penggandaan dan pendistribusian materi dan bahan pendukung
lainnya, serta persiapan jika terjadi masalah teknis dan mendiskusikan
rencana alternatif dengan siswa.
Beberapa contoh implementasi yang dapat ditentukan:
- Advis pada metode pilihan pencatatan data aktual dari pengalaman siswa saat berinteraksi dengan belajar.
- Apa tanggapan emosional yang diberikan oleh guru dan siswa selama pebelajaran?Apakah mereka benar-benar tertarik, bersemangat, kritis atau bertahan?
- Sebagai hasil pembelajaran, apakah guru melihat bahwa siswa dapat memahami topik dengan segera atau apakah mereka perlu bantuan?
- Bagaimana menangani setiap kesalahan yang mungkin terjadi selama pembelajaran. Apa reaksi guru ketika kegiatan untuk siswa tidak berjalan seperti yang direncanakan?
- Ketika masalah teknis dan lain muncul apakah guru memiliki strategi ‘cadangan’?
- Apakah implementasi untuk skala kecil atau skala besar?
- Ketika kelompok siswa mendapat materi, apakah mereka dapat bekerja secara mandiri atau memerlukan bimbingan?
5. Evaluasi (Evaluations)
Setiap tahap proses ADDIE melibatkan evaluasi formatif. Ini adalah
multidimensional dan merupakan komponen penting dari proses ADDIE. Ini
mengasumsikan bentuk evaluasi formatif dalam tahap pengembangan. Evaluasi
dilakukan selama tahap implementasi dengan bantuan instruktur dan
siswa. Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai, evaluasi sumatif
dilakukan untuk perbaikan pembelajaran. Perancang seluruh tahap evaluasi harus
memastikan apakah masalah yang relevan dengan program pelatihan diselesaikan
dan apakah tujuan yang diinginkan terpenuhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar