Minggu, 17 September 2017

Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, M.M. Tugas Perencanaan Pembelajaran. Judul Rencana Hidup



Nama   :Nadya Nadziratul Ula
NIM    :2015820051
Kelas   :BSD-5
Rencana Hidup
Assalamu’alaikum, Perkenalkan nama saya Nadya Nadziratul Ula, saat ini saya sedang menjalankan studi di Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan program studi yang saya ambil yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Di semester lima ini saya mendapatkan tugas dari dosen saya yaitu bapak Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, M.M.
Tugas yang diberikan yang diberikan cukup menarik, yaitu kita menuliskan keinginan yang ingin kita capai dari hari ini sampai meninggal nanti. Saya pikir adanya tugas ini antara lain sebagai “Self Reminder” untuk diri saya sendiri bahwa apa yang saya akan tulis nanti harus terrealisasi, bukan hanya sekedar kumpulan alfabet yang saya rangkai untuk tugas semata.
Saat ini plan yang saya pikir harus saya capai sampai meninggal nanti, yaitu:

mempertahankan IPK saya, jangan sampai IPK saya dibawah angka 3,60 walaupun bagi sebagian orang berpendapat IPK itu “Nggak Penting” , “IPK Cuman angka doang” atau  “IPK nggak menjamin orang sukses” . Tapi menurut saya, apabila IPK saya dibawah 3,60, saya merasa telah mengecewakan kedua orang tua saya yang telah membiayakan kuliah mahal-mahal tapi tidak ada hasil apa-apa.

Mengikuti KKN INTERNASIONAL, saya pikir walaupun biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pada KKN di Indonesia, tetapi saya bisa mendapatkan pengalaman baru, selain itu saya juga merealisasikan mimpi saya sewaktu SMA untuk kuliah di Malaysia (walaupun hanya KKN bukan kuliah hehehe). Dan yang paling terpenting adalah menghemat waktu, karna Apabila kita melakukan KKN INTERNASIONAL waktu yang diperlukan cukup singkat dibandingkan KKN di Indonesia. 

LULUS dengan predikat CUMLAUDE, siapa coba yang tidak memimpikan hal tersebut? Pasti setiap orang menginginkannya termasuk juga saya, ditambah dengan waktu kuliah yang hanya 3,5 Tahun. 

Setelah lulus S1 di usia 20, saya ingin melanjutkan pendidikan saya di luar negeri dengan status Beasiswa (IIUI Malaysia, Islamabad University Pakistan, Ankara University Turkey dan beberapa Universitas dibagian eropa) dan mengambil program studi Manjemen Pendidikan.

Diusia 20 tahun saya selain melakukan kegiatan studi S2, saya mulai merintis usaha mandiri yaitu berupa Boutique Syar’ie. Yang dimulai dari Home Industri, dan mempekerjakan warga yang tinggal didaerah sekitar tempat tinggal saya untuk mengurangi angka pengangguran, dan usaha ini insyaAllah akan terus berkembang hingga memiliki banyak cabang yang tersebar dan bukan hanya di indonesia.

Sebelum menikah saya ingin mempunyai mobil dan rumah pribadi yang dibangun dengan hasil uang saya sendiri, entah untuk menjadi tempat tinggal keluarga saya nanti setelah menikah atau hanya dijadikan untuk tempat singgah.

Saya memiliki mimpi untuk menikah saat berusia antara 24 sampai 27 dengan seseorang tanpa melalui pacaran (ta’aruf). Bahkan sejak saat ini saya berprinsip “Ridho Allah terletak di ridho kedua orang tua”. Jika ridho Allah terletak pada kedua orang tua, maka saya lebih memilih dijodohkan, kenapa??? karna menurut saya orang tua pasti memilihkan yang terbaik untuk anaknya, sekalipun saya dijodohkan dengan DUDA (tapi masih berharap dapet yang singel heheh), karna menurut saya orang tua memiliki alasan tersendiri. Dan jika orang tua yang memilihkan calon untuk kita, sudah pasti orang tua Ridho. Karna menurut saya yang terpenting adalah Ridho kedua orang tua.

Saat berusia antara 25 sampai 30 tahun, saya berrencana membawa keluarga saya ke Tanah Haram, untuk melakukan Ibadah Umrah menggunakan uang hasil tabungan yang telah saya kumpulkan.

Setelah menikah sekitar usia 28 tahun, saya ingin mendirikan sekolah dari tingkat Taman kanak-kanak hingga SMA yang berlatar belakang Sekolah Islam Terpadu, yang terus berinovasi dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman tetapi tidak melupakan etika, moral dan juga agama, berstandar internasional, dan tanpa memungut biaya. Dan diutamakan untuk kalangan yang kurang mampu. Yang berisi ribuan siswa yang ikhlas dan bersungguh-sungguh dalam belajar dan tetap mempertahankan kwalitas sekolah.

Saat ini saya memiliki dua adik yang masih bersekolah di SMP dan PAUD, perjalanan hidup mereka masih panjang, jadi saya ingin membantu kedua orangtua saya dalam membiayai pendidikan mereka hingga ke perguruan tinggi.

Dalam hidup bukan hanya kehidupan dunia saja yang harus terpenuhi, tetapi kehidupan akhirat juga. Di usia 30 tahun saya ingin membangun masjid mulai dari daerah yang saya tinggali, saya pikir dapat menjadi tabungan untuk kehidupan saya di akhirat kelak. 

ALL YOU CAN EAT, adalah usaha yang ingin saya dirikan selanjutnya setelah boutiqe syar’ie. Usaha bertemakan tempat makan, yang dimana anda dapat memakan sepuasnya dengan hanya membayar seikhlasnya. Tempat makan ini juga tidak lain untuk menjadi ladang amal, dan shadaqah. Untuk diri saya dan para pelanggan. 

Dilimpahkan rezeki untuk dapat beribadah haji setiap tahun bersama kelurga, dan karyawan atau rekan kerja yang bekerja sama dengan saya yang digilir setiap tahunnya. Agar diri ini selalu dekat dengan Allah tanpa dibutakan dengan indahnya dunia. InsyaAllah amiin

Setelah menikah saya ingin mempunyai 3 anak sholeh dan shalihah, bukan hanya hafal Al-Qur’an tetapi juga memahami dan mengamalkan isinya, yang terus berbakti dan taat bukan hanya kepada orang tua dan masyarakat saja tetapi taat kepada agama juga.

Setelah semua rencana hidup saya tercapai, saatnya saya kembali ke Illahi Rabbi. Untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatan yang telah saya lakukan di dunia ini. Sebelum saya meninggal saya ingin menyaksikan anak-anak saya dalm keadaan soleh dan shalihan dan juga sukses terlebih dahulu, lalu saya ingin meinggal dalam keadaan Khusnul Khatimah, dalam keadaan suci, disepertiga malam saya saat sedang sujud memohon ampun atas segala kesalahan yang telah diperbuat kehadapan-Nya. Dan tersenyum tanpa rasa sakit sedikitpun.

Dan saat saya dishalatkan nanti, saya ingin bukan hanya keluarga dan saudara saya yang hadir menshalatkan dan mendo’a-kan saya. Tetapi juga teman-teman saya, jama’ah yang shalat di masjid yang saya dirikan, murid-murid yang belajar disekolah yang saya dirikan, bahkan orang-orang yang saya tidak kenal pun ikut menshalatkan dan mendo’a-kan saya. Saya ingin apa yang telah saya tanam didunia ini dapat saya petik di akhirat kelak. Dan meninggalnya saya bukan hanya meninggalkan nama tetapi juga meninggalkan bekas dan juga pengaruh yang berharga untuk orang lain juga.

Semoga Allah selalu meridhai apa yang dicita-citakan, dan dilakukan setiap hambanya. Agar menjadi berkah tersendiri untuk kita. Amiin

Semoga tulisan ini bermanfaat, dan menginspirasi bagi setiap pembaca
Terimakasih, Assalamu’alaikum :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar